Batu Pos – Seorang wanita berinisial NA menjadi perbincangan publik setelah melakukan aksi nekat dengan melompat dari peron Stasiun Depok Baru, Senin (15/10) pagi. Insiden ini menyebabkan NA mengalami luka serius di bagian kaki. Meski selamat, ia kini menjalani perawatan intensif di RS Mitra Keluarga Depok. Hingga saat ini, motif di balik aksi tersebut belum diketahui.
AKP Hendra, Kasi Humas Polres Depok, mengonfirmasi bahwa kejadian terjadi di peron 3 yang mengarah ke Bogor. “Korban dengan sengaja melompat dari peron 3 Stasiun Depok Baru. Saat ini korban dirawat di RS Mitra Keluarga dengan kondisi kaki putus,” jelasnya, Selasa (16/10).
Berdasarkan keterangan saksi, NA sebelumnya tampak menunggu di peron sejak pukul 06.47 WIB. Ketika kereta menuju Bogor mendekati peron dan melewati flyover dekat stasiun, NA tiba-tiba melompat ke jalur saat rangkaian kereta hampir berhenti.
Leza Arlan, Manager Public Relations KAI Commuter, menjelaskan bahwa kejadian tersebut melibatkan kereta Commuter Line No. 1120B (Jakarta Kota – Bogor) yang melintas di Jalur III Stasiun Depok Baru sekitar pukul 06.50 WIB.
Petugas stasiun langsung bertindak cepat mengevakuasi korban dan memastikan jalur kereta aman setelah pengecekan. “Kami segera berkoordinasi dengan Polsek Pancoran untuk membawa korban ke RS Mitra Keluarga,” ujar Leza.
Leza juga mengingatkan masyarakat tentang pentingnya keselamatan di sekitar rel dan peron kereta api. Ia mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian, khususnya Pasal 124, yang menegaskan bahwa pengguna jalan harus mengutamakan perjalanan kereta api di perlintasan sebidang.
Selain itu, Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Pasal 114, menyebutkan bahwa pengemudi wajib berhenti ketika palang pintu kereta ditutup atau terdapat isyarat lainnya, serta memprioritaskan perjalanan kereta.
“Kami mengimbau masyarakat agar tidak melakukan aktivitas di sekitar rel atau peron. Hal ini sangat berbahaya dan bisa mengancam keselamatan diri serta mengganggu perjalanan kereta api,” tegas Leza.
Hingga saat ini, peristiwa ini masih menjadi perhatian publik. Pihak kepolisian juga terus menyelidiki lebih lanjut untuk mengetahui apa yang mendorong NA melakukan tindakan berbahaya tersebut.
iden ini masih menjadi perhatian publik, dan penyelidikan lebih lanjut akan dilakukan untuk mengetahui motif di balik tindakan nekat tersebut.