Batu Pos – Lembaga penelitian Indikator Politik Indonesia mengungkapkan bahwa 72,3 persen masyarakat menunjukkan kepuasan terhadap kinerja Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di bawah pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin. Angka ini mencerminkan kepercayaan publik yang tinggi terhadap layanan transportasi nasional.
Kementerian Perhubungan memberikan apresiasi atas hasil survei yang dilakukan oleh Indikator, menganggapnya sebagai alat evaluasi untuk meningkatkan pelayanan di masa mendatang. Juru Bicara Kemenhub, Adita Irawati, menyatakan bahwa survei ini akan digunakan sebagai referensi untuk perbaikan ke depan. “Hasil survei ini sangat bermanfaat bagi kami sebagai penanggung jawab sektor transportasi. Kami akan menjadikan ini sebagai bahan evaluasi untuk lebih baik lagi,” ungkap Adita dalam keterangannya di Jakarta.
Adita menambahkan bahwa dalam sepuluh tahun terakhir, Kemenhub telah membangun 521 infrastruktur transportasi di seluruh Indonesia, yang mencakup moda transportasi darat, laut, udara, dan kereta api. “Kami berkomitmen untuk tidak hanya membangun infrastruktur di Jawa tetapi juga menjangkau daerah-daerah tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan,” ujarnya. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden untuk menjadikan pembangunan lebih inklusif.
Survei tersebut menunjukkan bahwa 92,6 persen masyarakat setuju bahwa transportasi umum memudahkan mobilitas antar lokasi. Selain itu, 84,2 persen masyarakat percaya bahwa transportasi umum berkontribusi pada peningkatan perekonomian, sementara 74,3 persen merasakan manfaat dalam pemerataan pembangunan yang dihasilkan oleh sektor ini.
“Presiden mengarahkan agar pembangunan infrastruktur harus berdampak langsung kepada masyarakat. Dari hasil survei, terlihat bahwa pembangunan transportasi telah memberikan manfaat bagi perekonomian dan pemerataan,” kata Adita. Peneliti utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, menjelaskan bahwa survei dilakukan antara 30 Agustus hingga 6 September 2024 dengan melibatkan 1.450 responden dan memiliki toleransi kesalahan sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Dari hasil survei, mayoritas warga memberikan penilaian positif terhadap kinerja Kementerian Perhubungan, terutama dalam menyediakan prasarana transportasi antar kabupaten/kota dan antar provinsi. Sekitar 72,3 persen responden puas dengan kinerja Kemenhub dalam menyediakan sarana transportasi yang diperlukan. Sementara itu, lebih dari 70 persen juga merasa puas dengan upaya Kemenhub dalam memperlancar pengiriman barang.
Burhanuddin menambahkan bahwa evaluasi publik terhadap program transportasi umum yang diusung oleh Kemenhub juga menunjukkan tren positif. Sebanyak 65 persen responden menilai kondisi transportasi umum di Indonesia baik atau sangat baik, dengan tingkat kepuasan publik terhadap moda transportasi umum yang melebihi 80 persen. Moda transportasi LRT mendapatkan kepuasan tertinggi sebesar 97,4 persen, diikuti oleh pesawat terbang (95,8 persen) dan MRT (94,9 persen).
Indeks Kepuasan Pengguna Transportasi Umum tercatat 3,962, menunjukkan kategori tinggi. Aspek keterandalan, yaitu kemampuan transportasi umum untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, mendapatkan skor tertinggi dengan angka 4,193. Di sisi lain, aspek jumlah armada mendapatkan nilai terendah dengan skor 3,704. Hal ini menunjukkan bahwa ada ruang untuk perbaikan, khususnya dalam aspek jumlah armada yang tersedia untuk melayani masyarakat.
Wakil Ketua Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Djoko Setijowarno, menilai bahwa pembangunan infrastruktur transportasi dalam satu dekade terakhir sudah cukup merata. Namun, dia menekankan perlunya kolaborasi yang lebih baik antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pemangku kepentingan terkait untuk meningkatkan layanan transportasi, terutama di daerah-daerah yang termasuk dalam kategori tertinggal, terpencil, terluar, dan perbatasan. Djoko berharap agar kehadiran pemerintah tidak hanya terbatas pada sisi transportasi, tetapi juga dalam pembangunan jaringan jalan yang lebih baik.