Batu Pos – Polisi telah menaikkan kasus dugaan penganiayaan yang menimpa siswa Madrasah Aliyah (MA) As-Syafi’iyah 01, Bukit Duri, Tebet, Kota Jakarta Selatan, ke tahap penyidikan untuk melakukan pendalaman lebih lanjut. Kasus ini melibatkan seorang siswa berinisial AA (16), yang mengalami koma akibat tindakan penganiayaan yang terjadi pada Selasa, 8 Oktober 2024, sekitar pukul 11.45 WIB.
“Saat ini, kasus ini sudah naik ke tahap penyidikan,” kata Kasie Humas Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Nurma Dewi, kepada wartawan di Jakarta pada Senin. Pihak kepolisian telah melakukan gelar perkara yang melibatkan keterangan dari berbagai saksi, termasuk siswa lain, kakak korban, serta ibu korban.
Para saksi ini telah diperiksa secara menyeluruh oleh penyidik untuk mendapatkan gambaran yang jelas mengenai peristiwa yang terjadi. Selain itu, penyidik juga sedang menyiapkan agenda untuk memeriksa anak terlapor yang berinisial N. “Jadwal pemeriksaan sudah diagendakan dalam waktu dekat, mungkin minggu-minggu ini,” ujar Nurma.
Dari hasil penyelidikan awal, polisi menduga bahwa penganiayaan ini terjadi akibat kesalahpahaman dalam komunikasi antar siswa, yang kemudian memicu situasi yang tidak diinginkan. “Ada dugaan bahwa penganiayaan ini berakar dari salah paham antara siswa,” jelas Nurma.
Kuasa hukum korban, Saut Hamonangan, menyampaikan bahwa korban, AA, baru saja memasuki sekolah selama empat bulan dan dikenal sebagai siswa yang baik. “Korban adalah sosok yang baik, dan baru bergabung di sekolah ini. Kami sangat prihatin dengan kejadian ini,” ungkap Saut.
Dari informasi yang didapat, pelaku penganiayaan yang terlibat adalah siswa berinisial B, yang merupakan atlet silat berdasarkan informasi dari pihak sekolah. “Menurut Kepala Sekolah, Ibu Sari, pelaku lebih dari satu orang. Ini menunjukkan adanya pengeroyokan, mengingat pelaku ini juga merupakan atlet silat,” tambah Saut.
Sebelumnya, kasus ini telah menarik perhatian publik setelah dilaporkan bahwa siswa AA mengalami cedera serius akibat tindakan kekerasan. Setelah kejadian tersebut, korban dilarikan ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan intensif, dan saat ini masih dalam keadaan koma.
Polres Metro Jakarta Selatan terus berkomitmen untuk menindaklanjuti kasus ini dengan serius. Penyidik akan menggali lebih dalam mengenai kronologi kejadian serta latar belakang hubungan antara korban dan pelaku, serta peran masing-masing dalam insiden tersebut. Penanganan kasus ini diharapkan bisa menjadi pembelajaran bagi lingkungan sekolah untuk menciptakan suasana yang lebih aman dan nyaman bagi para siswa.
Dengan berkembangnya kasus ini, diharapkan pihak sekolah dapat lebih memperhatikan dan melakukan pengawasan yang lebih ketat terhadap interaksi antar siswa. Polisi juga mengingatkan pentingnya komunikasi yang baik untuk menghindari terjadinya kesalahpahaman yang dapat berujung pada tindakan kekerasan. Dalam hal ini, penegakan hukum akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku, agar kasus ini dapat diselesaikan secara adil dan transparan.