Batu Pos – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menunjukkan komitmen kuat untuk mendukung program Makanan Bergizi Gratis (MBG), dengan keyakinan bahwa program ini akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat di sektor kelautan dan perikanan. Dalam rangka menyukseskan program ini, KKP melibatkan berbagai pemangku kepentingan melalui kegiatan temu mitra yang dihadiri oleh 100 peserta. Para peserta terdiri dari perwakilan kementerian dan lembaga pemerintah, pemerintah daerah, akademisi, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), koperasi, organisasi masyarakat, media, asosiasi, serta pelaku usaha startup.
Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) KKP, Budi Sulistiyo, menegaskan bahwa KKP siap memberikan dukungan penuh terhadap program MBG. Ia percaya bahwa program ini akan berdampak positif, baik dari segi peningkatan asupan protein maupun penguatan ekonomi masyarakat. Menurutnya, sebagai negara maritim, Indonesia memiliki potensi besar untuk mengatasi masalah gizi dan mencapai swasembada protein. Budi mendorong semua pihak untuk bersinergi dan berkomitmen agar ikan dapat menjadi sumber protein utama bagi masyarakat.
Saat ini, asupan protein harian masyarakat Indonesia masih berada di angka 62,32 gram per kapita per hari, jauh lebih rendah dibandingkan dengan negara-negara maju yang sudah mencapai 100 gram per kapita per hari. Dengan memanfaatkan sumber daya kelautan yang melimpah, KKP yakin bahwa Indonesia bisa mencapai target asupan protein yang lebih tinggi. Namun, untuk mewujudkan cita-cita tersebut, diperlukan langkah-langkah kolaboratif dengan semua pemangku kepentingan.
Diskusi dalam temu mitra tersebut juga menyoroti pentingnya hilirisasi produk protein ikan, sebagaimana diungkapkan oleh Ketua Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Nasional, Djoko Maryono. Ia menyatakan bahwa produk protein ikan perlu dimodifikasi agar lebih menarik bagi generasi Z, yang lebih menyukai produk yang siap saji. Djoko juga menekankan perlunya perhatian khusus terhadap ibu hamil, agar mereka terdorong untuk mengonsumsi ikan demi mencukupi kebutuhan protein bagi generasi yang mereka lahirkan.
Djoko mengingatkan bahwa kekurangan protein pada anak-anak dapat berdampak pada perkembangan IQ mereka, serta meningkatkan risiko penyakit degeneratif di masa tua. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya intervensi gizi sejak dini untuk menjamin masa depan yang lebih baik bagi anak-anak.
Selain itu, Prof. Agus Trianto, akademisi dan Dekan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Diponegoro, menekankan pentingnya menciptakan sosok idola yang dapat mendorong konsumsi ikan. Dengan memahami perilaku generasi Z yang cenderung mengikuti tren, Agus berpendapat bahwa perlu ada strategi sosialisasi yang menarik agar mengonsumsi ikan menjadi bagian dari gaya hidup mereka.
Dengan kolaborasi yang kuat antara KKP dan berbagai pemangku kepentingan, diharapkan program Makanan Bergizi Gratis dapat terlaksana dengan baik dan memberikan manfaat yang signifikan bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan asupan protein dan kesehatan secara keseluruhan.