Kenaikan Harga Komoditas Pangan di Indonesia: Data Terbaru dari Bapanas

kenaikan harga komoditas pangan

Batu Pos – Badan Pangan Nasional (Bapanas) mencatat adanya kenaikan harga pada berbagai komoditas pangan di Indonesia. Berdasarkan data Panel Harga Bapanas pada Sabtu (5/10), sejumlah harga komoditas, khususnya cabai rawit merah, mengalami kenaikan signifikan sebesar Rp5.270 sehingga harganya mencapai Rp49.800 per kilogram (kg).

Menurut data yang diperoleh pada pukul 06.20 WIB, harga pangan di tingkat pedagang eceran nasional menunjukkan tren peningkatan di berbagai komoditas. Kenaikan ini mencakup beras premium yang naik sebesar 2,77 persen atau Rp430, sehingga harganya menjadi Rp15.940 per kg. Selain itu, beras medium juga mencatat kenaikan sebesar 4,34 persen atau Rp590, membuat harga jualnya menjadi Rp14.170 per kg. Tak hanya itu, beras stabilitas pasokan dan harga pangan (SPHP) yang didistribusikan oleh Bulog turut mengalami kenaikan sebesar 1,11 persen atau Rp140, menjadikannya Rp12.700 per kg.

Komoditas bawang merah pun turut mengalami lonjakan harga yang cukup signifikan, yakni sebesar 13,79 persen atau Rp3.890, sehingga harganya menjadi Rp32.100 per kg. Bawang putih bonggol juga tidak luput dari kenaikan harga, yaitu sebesar 4,23 persen atau Rp1.680, menjadikannya Rp41.410 per kg.

Selain itu, harga cabai merah keriting juga melonjak 12,29 persen atau Rp3.820, sehingga mencapai Rp34.900 per kg. Cabai rawit merah mencatat kenaikan 11,83 persen atau Rp5.720, membuat harganya naik menjadi Rp49.800 per kg.

Di sisi lain, meskipun banyak komoditas mengalami kenaikan harga, ada beberapa komoditas yang justru turun. Contohnya, harga daging sapi murni yang turun 5,64 persen atau Rp7.580, menjadikannya Rp138.660 per kg. Namun, harga daging ayam ras mengalami peningkatan yang cukup signifikan, yaitu 12,71 persen atau Rp4.360, sehingga mencapai Rp38.660 per kg. Sementara itu, telur ayam ras juga naik 4,72 persen atau Rp1.340, menjadikannya Rp29.740 per kg.

Komoditas lainnya yang mengalami penurunan harga adalah kedelai biji kering impor, yang turun 0,74 persen atau Rp80, sehingga harganya menjadi Rp10.700 per kg. Namun, harga gula konsumsi naik tipis sebesar 0,56 persen atau Rp100, membuatnya menjadi Rp17.990 per kg.

Harga minyak goreng kemasan sederhana juga mengalami peningkatan sebesar 3,75 persen atau Rp680, menjadi Rp18.800 per kg, sedangkan minyak goreng curah justru turun 8 persen atau Rp1.310, menjadikannya Rp15.070 per kg.

Harga tepung terigu curah juga mengalami kenaikan sebesar 3,44 persen atau Rp350, menjadikannya Rp10.510 per kg, sementara tepung terigu non-curah naik sebesar 6,42 persen atau Rp840, sehingga mencapai Rp14.930 per kg.

Selain itu, harga jagung di tingkat peternak naik cukup tajam, yaitu sebesar 15,59 persen atau Rp940, sehingga menjadi Rp6.970 per kg. Garam halus beryodium juga mengalami kenaikan harga sebesar 9,62 persen atau Rp1.110, sehingga harganya mencapai Rp12.560 per kg.

Di sektor perikanan, harga ikan kembung turun sebesar 3,09 persen atau Rp1.150, sehingga menjadi Rp36.040 per kg. Namun, harga ikan tongkol naik 6,16 persen atau Rp1.930, menjadikannya Rp33.280 per kg. Sedangkan, harga ikan bandeng tercatat mengalami penurunan tipis sebesar 0,21 persen atau Rp70, sehingga mencapai Rp32.970 per kg.

Secara keseluruhan, laporan ini menunjukkan adanya fluktuasi harga yang cukup signifikan pada berbagai komoditas pangan. Kenaikan dan penurunan harga ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi pasokan, cuaca, dan dinamika pasar, yang menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan pelaku pasar.

Recommended For You

About the Author: admin 2

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *