Batu Pos – Kantor Bea Cukai Jayapura berhasil mengawal ekspor perdana 1,2 ton kopi Papua dari Koperasi Emas Hijau Papua ke Jepang dan Belanda pada Kamis (10/10). Ini merupakan langkah penting dalam upaya memperluas pasar ekspor kopi asli Papua, yang sebelumnya juga telah diekspor ke Singapura pada November tahun lalu.
Kepala Kantor Bea Cukai Jayapura, Adeltus Lolok, menegaskan bahwa kegiatan ekspor ini adalah bagian dari komitmen berkelanjutan untuk mengembangkan pasar kopi Papua. “Pengiriman kopi ini membuktikan bahwa semua orang bisa terlibat dalam ekspor. Kami akan terus mendampingi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Papua untuk mengenal dunia ekspor, karena potensi yang ada sangat besar. Terlebih, Papua berbatasan langsung dengan negara lain, yaitu Papua Nugini,” ujarnya.
Sementara itu, Pimpinan Koperasi Emas Hijau Papua, Yafet Weitipo, mengungkapkan bahwa pengiriman kopi ini adalah pengiriman pertama dari sekitar 10 ton yang telah dipesan. “Semua ini berkat kerja keras para petani yang berkomitmen untuk memperbaiki kualitas kopi sesuai harapan para pembeli. Kami juga berterima kasih kepada semua pihak dan instansi pemerintah yang selalu mendukung kami, sehingga kami dapat melakukan ekspor ini,” kata Yafet.
Dari sudut pandang ekonomi, Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Papua, Faturachman, menilai kopi sebagai salah satu produk unggulan untuk ekspor. “Kopi memiliki dampak multiplier yang signifikan bagi para pelaku usaha kopi, termasuk pemilik kafe dan barista. Mereka merasakan dampak besar dari pengembangan kopi di Papua. Kami percaya bahwa kerangka kerja yang disebut sebagai modal bisnis pentahelix, melibatkan pemerintah, BI, komunitas kopi, akademisi, pelaku usaha, dan media, dapat membawa kesuksesan,” tambahnya.
Penjabat Sekretaris Daerah Papua, Yohanes Walilo, menyatakan bahwa kopi Papua kini mendapat perhatian besar di kancah internasional. “Kopi Papua tidak hanya terkenal karena keunikan dan cita rasanya yang khas, tetapi juga karena proses budidayanya yang mempertahankan kearifan lokal. Hal ini membuat kopi Papua semakin diminati di pasar global. Keberhasilan ekspor perdana ini adalah hasil kerja keras dan komitmen yang kuat untuk terus berkembang serta memperluas akses pasar,” ungkap Yohanes.
Dia juga berharap agar sinergi dan kolaborasi antara berbagai pihak dapat terus terjalin demi kemajuan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Papua. “Kami optimis bahwa dengan kerja sama yang baik, kita dapat mencapai lebih banyak keberhasilan dalam pengembangan produk unggulan daerah,” tutupnya.
Kegiatan ekspor ini tidak hanya memberikan dampak positif bagi para petani dan pelaku usaha kopi di Papua, tetapi juga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi daerah secara keseluruhan. Dalam konteks yang lebih luas, keberhasilan ini mencerminkan potensi besar yang dimiliki Papua dalam sektor pertanian dan ekspor, yang perlu terus didorong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal.